Serah terima jabatan
Beberapa hari belakangan ini curah hujan cukup tinggi di Bali, puncaknya tanggal 17 Oktober 2022, bebeberapa area di Denpasar tergenang atau malah ada yg banjir. Di Desa Pemedilan, Kelurahan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, sangat parah karena air bah langsung turun menghantam desa tsb dan menghancurkan beberapa rumah, sawah maupun ladang. Mungkin disebabkan hutan yg beralih fungsi jadi lahan pertanian, atau hutan yg gundul karena penebangan liar.
Tanggal 18 Oktober, Lions CLub Berusaha mencari data yg ada untuk dapat membantu masyarakat yg terkena musibah di Jembrana dan apa saja yg paling dibutuhkan. Setelah dapat data, antara lain kasur tidur, air bersih, selimut, baju layak pakai, obat-obatan, dan lain-lain.
Tanggal 22 Otober kita bergerak dan mendistribusikan bantuan, semoga bantuan kami dapat mengurangi beban rekan kita yg sedang terdampak bencana.
Hari Minggu tanggl 2 Oktober 2022, kami melakukan acara donor darah di Trans Studio Mal di Denpasar. Acara ini adalah kolaborasi bersama antara TSM, Allo Bank, Manulife dan Leo Club Bali Shanti. Acara ini disambut antusias masyarakat yg mengunjungi mall dan para simpatisan.
Tempat pengambilan darah terus antri dan akhirnya kita dapatkan lebih dari 40 kantong darah, karena hanya 3 jam kita bisa melaksanakannya. Semoga setitik darah kita akan dapat menyelamatkan nyawa manusia.
Desa Ban, terletak dikaki gunung Agung, Desa ini desa yg cukup rawan jika aktivitas gunung aktif. Jika ada pergerakan maka seluruh desa akan terasa gempa dan penduduk harus keluar dari rumah utk menyelamatkan diri masing2.
Kali ini Lions Club Bali Surya Host akan fokus diseputar desa ini. Ada beberapa sekolah yg telah kita kunjungi dan rencananya akan ada beberapa proyek agar anak2 dapat lebih giat lagi belajar. utk mengejar mimpi mereka.
Kita mengadakan penyuluhan kebersihan gigi bersama dokter gigi & beberapa simpatisan, Kita berada di SDN 2 & SDN 6 di desa Ban. SDN2 lokasinya lebih bagus dgn jumlah murid 225 siswa, SDN6 lokasinya cukup kurang bagus, anak2 berlari diatas pasir abu vulkanik, dgn jumlah murid 150 siswa.
Anak2 sangat antusias mendegar penyuluhan tentang kebersihan gigi, dgn menggunakan pasta gigi sensodyne, Kebersihan gigi awall dari kesehatan badan. Apa yg kita makan pasti melewati mulut.
Momentum reuni bisa jadi disamakan dengan cinta lama bersemi kembali (CLBK). Kita banyak merasa adanya ikatan emosional dan tidak tahu penyebab yang membuat kita tidak bisa melupakan institusi tersebut, lepas dari alasan yang membuat sesorang harus meninggalkan organisasinya; yang bisa karena hubungan yang sudah tidak harmonis lagi, bisa karena kebutuhan untuk mencari tantangan yang lebih besar, bisa karena alasan keluarga maupun alasan-alasan lainnya.
Sangat terasa adanya hubungan emosional antara organisasi dengan individu sehingga pada akhirnya hubungan ini seperti hubungan antara dua individu yang saling merindu. Jadi, bukan individu saja yang berkepribadian. Organisasipun bisa berkepribadian bahkan bisa dipersonifikasikan.
Ada teman yang bercerita bahwa ia sulit sekali menghilangkan rasa rindu dari organisasi yang ditinggalkannya sampai sering duduk di kafe depan kantor tersebut sekedar untuk memandang dari jauh dan mengingat rasa ketika ia masih menjadi bagian penting dari organisasi. Ada pula yang selalu meng-updatekabar apapun yang terjadi di kantor tersebut baik situasi, pekerjaan maupun kabar individu-individu di dalamnya. Ada yang berinisiatif untuk temu kangen rutin, sekedar melepas rindu.
Apa sebetulnya yang dirindukan dari suatu organisasi? Gareth Morgan, Arie de Geus, Peter Senge, Meg Wheatley dan masih banyak penulis manajemen berkeyakinan, “organizations are not machines; they are as unpredictable, unruly, self-organizing, and even sentient as any living beings”. Karena organisasi ini hidup seperti halnya manusia, maka banyak hal , khususnya yang rutin dan teratur terjadi di situ akan membuat kita merindukannya. Misalnya saja suka duka berhadapan dengan pelanggan sulit, diskusi dan bergadang hingga tengah malam untuk memenuhi permintaan klien yang ajaib, atau sekedar kebiasaan berebut oleh-oleh manakala ada yang datang dari luar kota bisa menjadi sebuah kekuatan emosional organisasi.
Dari sinilah kita melihat bahwa banyak hal yang bisa menguatkan dan memberi warna suatu organisasi, di balik sekedar struktur organisasi, prosedur, aturan perusahaan dan deskripsi tugas. Bagaimanapun juga, organisasi bisa berfungsi layaknya orang tua, yang mengolah, membentuk dan menempa kepribadian individu-individu di dalamnya dan terus dibawanya meskipun ia sudah tidak lagi berada di organisasi tersebut. Jadi, kepribadian organisasi itu nyata adanya, meskipun tidak teraga dan kemudian bisa membentuk tingkah laku seperti kerja keras, pantang menyerah, berpikir kreatif dan beragam keyakinan positif orang-orang di dalamnya.
Kepribadian organisasi = cara bereaksi
Saya pernah bertanya pada seseorang mengenai kesan pertamanya ketika ia baru memasuki suatu organisasi. Ia berkesan, bahwa hal yang khas adalah bahwa hampir semua orang dalam organisasi ini gigih melaksanakan pekerjaannya, gembira dan bersemangat. Mungkin bila diteliti lebih lanjut, tidak ada hal hakiki yang membuatnya unik. Tidak ada training motivasi rutin yang dijalankan. “Culture is how organizations 'do things’,” kata Robbie Katanga seorang ahli dalam budaya organisasi.
Bukan karena doktrin-doktrin yang disuntikkan melalui beragam slogan, bukan karena training motivasi meriah di hotel mewah. Insentif materi yang dianggap sebagai kunci sukses penumbuh motivasi seringkali hanya menimbulkan lonjakan sesaat saja. Bisa jadi semangat dalam melihat kesulitan sebagai tantangan justru yang menjadi virus positif dalam organisasi.
Mekanisme "self healing"
Kita sering lupa, dalam suatu organisasi, ada mekanisme otomatis yang tidak disadari oleh kita-kita di dalamnya dan justru memiliki penularan yang sangat kuat. Mekanisme inilah yang perlu kita jaga dan pelihara. Apakah itu sistem pemberian feedback yang menarik dan menyenangkan. Apakah itu buddy system yang selalu menawarkan pertolongan bagi individu yang mengalami kesulitan. Atau bahkan metode coaching dan mentoring intensif yang membuat setiap individu merasa sangat terayomi bekerja di organisasi itu.
“Fun” di sela-sela kegiatan dan waktu yang terbatas seperti olahraga bersama, sering membuat tim menjadi lebih terinspirasi giat. Oleh karena itu, organisasi perlu melihat gejala apa sebenarnya yang sedang menular? Hal positif apa yang bisa membuat individu di dalamnya saling tular menular?
Kesamaan reaksi inilah yang dapat menjadi perekat organisasi dan menumbuhkan shared values di dalam individu. Dalam kondisi ini kita bisa menyaksikan bahwa organisasi yang mempunyai kepribadian kuat dan berpengaruh dapat sekaligus berfungsi bagaikan sistem imun sehingga organisasi mampu mengatasi beberapa kesulitan dan bertahan dalam situasi sulit. Yang jelas, tidak ada kambing hitam atau obat cespleng dalam menguatkan kepribadian organisasi. Organisasi perlu menjaga mekanisme self healing nya secara mandiri.
DWS 19/08/2015
EXPERD CHARACTER BUILDING TRAINING